Panti Asuhan Nurussalamah dan SMA, didirikan pada tahun 2013, menyediakan tempat yang aman bagi anak-anak yatim piatu, miskin, dan terbengkalai. Namun, sekolah itu rusak akibat gempa Lombok yang dahsyat tahun 2018.

Marc Klok, pendiri Marc Klok Foundation, menjelaskan motivasi di balik proyek tersebut. “Saya sangat tersentuh oleh dampak gempa bumi terhadap fasilitas pendidikan. Proyek ini bertujuan untuk memberikan lingkungan yang kondusif dan aman bagi anak-anak dan siswa Nurussalamah,” katanya.

Pembangunannya termasuk perbaikan besar dan renovasi panti asuhan dan sekolah, menampilkan pendekatan yang unik dan inovatif: penggunaan limbah plastik daur ulang untuk dinding sekolah. Bahan berkelanjutan ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan tetapi juga menyediakan struktur yang tahan lama dan tahan gempa.

Selain teknik konstruksi yang inovatif, proyek ini mencakup bangunan baru, ruang kelas, dan peningkatan sanitasi. Yayasan juga menyediakan buku dan bahan bacaan untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa. “Renovasi ini lebih dari sekedar batu bata dan mortar; ini tentang membangun impian, harapan, dan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak ini,” tambah Marc.

Soufyan Daafi, mitra dalam proyek tersebut, menyatakan kepuasannya. “Melihat senyum di wajah anak-anak dan mengetahui bahwa kami telah membuat dampak positif sangat bermanfaat.”

Marc Klok Foundation berharap proyek ini akan menginspirasi orang lain untuk berkontribusi pada inisiatif serupa, menggabungkan pendidikan dengan praktik berkelanjutan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia.